Thursday, January 20, 2011

DUA PULUH TIGA

Kita adalah ilalang
Kita adalah langit petang yang meredup remang
Maka ini adalah kereta malam menuju padang mimpi berhiaskan hujan
Berselimutkan kabut tipis-tipis seakan ada yang mereka sembunyikan

Apa kabar, logika?
Senang melihatmu kembali setelah sekian lama kita dikhianati senja
Setangkup langit semakin murah saja harganya akhir-akhir ini
Aku bahkan bisa menukarnya dengan air mata
Atau seperti pagi tadi saat kita menukar mimpi dengan seonggok luka

Kita adalah ilalang
Mereka hanyalah manusia usang

No comments:

Post a Comment